Kamis, 25 Agustus 2016

Rangkaian Acara Menuju OSPEK FIP UNY 2016 #2

Technical Meeting Ospek FIP UNY 2016


Pada sesi satu, kami dibagi dalam beberapa gugus fakultas. Kebetulan aku masuk ke Gugus Kritis. Di Gugus Kritis, kami didampingi oleh 4 pemandu. Tapi saat hari Kepemanduan Pertama Cuma tiga orang yang datang. Keempat pemandu itu adalah Kak Dzaki , Kak Boy, Kak Niga, dan Kak Siti (yang absen). Jumlah keseluruhan anggota Gugus Kritis aku kurang tahu, tapi ada 96an lebih.
Di Gugus Kritis, kami ditempa menjadi sebuah tim yang kompak dengan didampingi para pemandu yang sangat setia. Keempat pemandu itu datang dari tiga divisi kepemanduan: Pemandu Kreasi (Kak Siti dan Kak Niga), Pemandu Materi (Kak Boy), dan Pemandu Kedisiplinan (Kak Dzaki). Mereka adalah orang-orang hebat yang sangat menginspirasi saya. Jadi, mereka memandu dan melatihkan berbagai macam yel-yel Fakultas Ilmu Pendidikan untuk diperadukan pada dua hari pertama  Ospek UNY 2016 di GOR UNY dengan fakultas-fakultas lain di UNY (FMIPA, FT, FE, FIK, FBS, FIS). Mereka sabaaar, banget. Terutama Kak Niga yang berkali-kali sampai dibully sama Kak Boy dan Kak Dzaki. Selain dilatih yel-yel FIP, kami diminta membuat yel-yel gugus juga, setelah menentukan Daffi sebagai ketua tentunya. Sebelum semuanya, kami dikasih info seputar tugas-tugas, sih. Banyak. Tapi individu semua.
Dilanjut sesi kedua, yaitu TM Jurusan. Kami (PGSD) dibagi dalam beberapa gugus lagi. Lagi-lagi secara kebetulan aku masuk Gugus Komunikatif. Pemandu kami Kak Upik, Kak Aim, sama Kak Risa. Tapi mereka semua absen di hari pertama TM kali ini dan digantikan kakak-kakak yang lain. Di Gugus ini kami sepakat memilih Alim sebagai ketua. Kami diberikan info-info terkait tugas-tugas yang harus dikerjakan dan dikumpulkan saat ospek jurusan nanti. Lumayan banyak. Al hasil, kami langsung sering ada pertemuan gugus gitu buat bahas dan ngerjain tugas gugusnya. Aku jadi sadar kalau cara ini sangat efektif untuk membuat kami akrab satu sama lain, pelan-pelan.
****

Pada tanggal …. 18 Agustus 2016 kami lanjut ke sesi Kepemanduan I. Kepemanduan kali ini khusus untuk faultas. Kami kumpul satu gugus, lalu dibawa ke rektorat. Di sana kami kembali belajar yel-yel, dipandu membuat formasi FEO, melakukan ice breaking yang dipimpin Kak Dzaki, dan banyak hal seru lainnya.
Yang paling kuinget di Kepemanduan Fakultas kali ini, aku jadi akrab sama Ayu (PGPAUD). Aku juga jadi sadar kalau … keren banget. Hahhaa. Apaan, yak?! Enggak-enggak, ding. *paan sih*
Lalu di hari Kepemanduan II keesokan harinya adalah khusus untuk jurusan (PGSD). Hari itu tepatnya hari Jumat. Jamnya cukup siang, yakni jam 9 pagi. Tapi aku malah telat L Akhirnya aku dihukum mengumpulkan buku cerita pas OSPEK Jurusan nanti. Aku nggak sendirian, sih. Sama Ifah juga :D
Saat itu kami Cuma sebentar. Cuma sampai sebelum Jum’atan. Kita agendanya bahas pensi. Urusan yang belum clear sampai mala mini (besok pagi udah OSPEK). Hari itu, aku lihat dia lagi. Lebih dingin, ya? Aku suka yang nggak dingin. (Ini ngomongi Beng-beng, ya). Oh, hal paling berharga yang kudapat adalah kenal dan akrab sama Rega dan Dian J)



POKOKNYA. SERANGKAIAN KEGIATAN OSPEK FIP UNY SEMUA BERKESAN. SEMUANYA MEMBUATKU JATUH CINTA PADA UNY. PADA FIP. PADA… (udahlah. Matiin aja. Sia-sia juga. :3).


Kamarku, 24 Agustus 2016

Pukul 11.00 pm

Selasa, 02 Agustus 2016

Rangkaian Acara Menuju Ospek FIP UNY 2016 #1

Halo. Assalamualaikum. Rasanya lama banget, ya, aku engga ngepost pengalamanku sebagai mahasiswa baru *diiih* :D

Ada banyak bangeeet agenda yang harus kulalui sebagai maba FIP UNY 2016 sebelum Ospek tanggal 22 Agustus nanti. Tapi tidak terasa, nganggurnya aku sejak pengumuman SNM sampai hari ini udah berapa lama, tuh? Ada rasa sesal saat ini, kenapa aku tidak menghasilkan apapun selama masa pengangguran ini? Tapi ya, sudahlah. Nikmati saja apa yang masih ada.

Jadi setelah cek kesehatan dan blablabla waktu itu, aku mulai ada banyak acara di UNY. Akibatnya aku nekat bolak-balik ke sana, padahal aku kan belum punya SIM. Doaku, semoga Allah meridhoi yang kulakukan ini. Aamiin. 

Aku lupa, sih kronologis tanggal-tanggalnya. Tapi aku masih inget urutannya. Aku lupa soalnya tanggalnya itu berubah-ubah sampai beberapa kali. Jadi agenda selanjutnya yang pertama adalah BPIM (Biro Pelayanan Informasi Mahasiswa) yang diadakan di lapangan hijau, kantin, dan garasi Ormawa FIP. Dalam kegiatan ini, Maba dikumpulkan, disuruh antri buat registrasi, lalu disuruh mulai petualangan di BPIM sepuluh-sepuluh. Jadi nunggunya ya, lumayan. Untungnya, sih, aku sama Jujuk berangkatnya cukup nelat *jangan ditiru* jadi kita nggak lama-lama amat. Setelah registrasi dan mendapat sebuah angket penilaian serta semacam lmbar untuk nyatet info-info, rombongan di tahan dulu buat foto bareng. Ini, deh tak kasih pap-nya :v


Lalu kami di bawa ke stand-stand prodi-prodi sama UKM-UKM yang ada di FIP. Capek, panas, haus, laper, campur jadi satu sama seneng, ngantuk, tegang, geli, dan semua rasa yang udah nano-nano banget. Nggak ada hal yang sangat berkesan, sih, selain aku mulai sejak itu, jadi akrab sam Nashia :)) (Itu yang sing.le)...


Lalu agenda selanjutnya adalah Tes Baca Al-Quran  (Tes BAQ) sama wawancara yang diadakan di Masjid Al Mujahidin. Aku, Jujuk, Michele, Septi, sama Sinta sepakat berangkat jam 5 pagi biar bisa pulang cepet. Tapi ya emang dasar jam karet, kita jadinya berangkat jam tengah nam. Hahahaha.

Sampai sana, ternyata sudah ada banyaaak banget Maba. Iya, memang agenda kali ini digabung antara FIP dan FMIPA. Jadi ya, ada ribuan orang gitulah. Kami aja sampai sana tinggal kebagian duduk di emperan. 

Ini, nih susunan acara BAQ nya:
(Pict source: http://tutorialpaiuny.com)

Sekalian fotonya MASMUJA, ya:
(Pict source: http://masjidmujahidinuny.com)



Momen yang paling aku inget saat BAQ adalah momen antri buat giliran baca Quran. Antrinya itu lumayan bangt bikin lumanyun. Soalnya mulai jam 7.30 sampai 10.30 :)) Aku udah worry banget,  kan... kenapa barisanku lama banget antrinya? Sedangkan Michel dll udah pada selesai. Al hasil Michel dan Sinta nungguin aku. Baik, ya :))

Terus kita ambil antrian buat wawancara di Islamic Student Center di belakang Masmuja. Aku dapet antri 265. Tapi anehnya, manggilnya itu nggak urut dari 1-2-3-...265... tapi entah gimana aku juga nggak mudeng. Pokoknya nomorku itu setara sama antrian nomor 400 kalo diitung normal. Kayanya.
Aku dll pun memutuskan buat makan dulu di Kantin Ungu FBS. Laper kali tadi belum sempet sarapan. Eh, iya, kita udah ketemu sama Tyas.

Pas makan, aku pesen jus mangga sama nasi soto. Niatnya biar kenyangnya tahan lama. Tapi saat udah dicicipi, kok rasanya kaya mie instan kuah soto pake nasi, ya? Kecewa hehe. Dan subhanallah-nya, jus manggaku kemasukan lalat gedhe sampai separuh tenggelem. Padahal jusnya baru kuminum 1/5 nya. Sayangkaaaan...

Terus kita balik lagi ke antrian, Loh, udah kelewat ternyata. Emang kita tadi makan lama banget, ya? Terpaksa nunggu lagi sampai habis Dzuhur. Aku Michel, Sinta sholat di Masmuja. Tyas jagain tas karena lagi nggak sholat. Terus Jujuk sama Ika ke FIP buat KRS. Eh, iya. Rencananya kita mau KRS habis BAQ. Tapi sampe jam 1 belum selesai. Terus kita habis sholat nunggu lagi kan di ISC. sampai akhirnya kita dibolehin masuk. Girls, ternyata wawancaranya tuh nggak seberapa. Apalagi pewawancara aku yang miriiip banget sifatnya sama Mbak Almas. Jadi kangen Mbak Almas... JADI, belum 15 menit kita udah chao dari sana. 

Sebenernya tadi kita udah dapat kabar kalau belum bisa KRS hari itu soalnya Pak Fathurahman, dosen PA aku, Michele, dan Ika sedang tugas di Bogor. Padahal tanggal 10 kemarin udah batal juga KRS karena yang PGSD ternyata belum bisa. Padahal udah sampai UNY lho tanggal 10 aku. Capek, kan?

Eh, btw, pas KRS batal tanggal 10 kemarin, itu...aku agak seneng, sih. Karena aku jadi kenal sama .... (masih rahasia, ya). Dia bukan orang yang good looking barang kali buat orang lain, tapi dia punya senyuman yang maniiis banget menurutku. Dan dia sangat baik, Dan anehnya, pas pulang, kita barengan pas mau nyebrang di depan Indomaret Point. Kikuk rasanya. Udah gitu kita ketemu lagi Gose. Dia nggak sendiri. Sama dua temannya. Yang satu dia boncengin. 

Aku pikir mungkin rumahnya di Sumuran, tapi dia juga ikut nungguin lampu merah di Palbapang. Bahkan terus jalan di belakang motorku. Hahahaha... Aku udah ge er aja, eh, bukan ge er. Tapi salah sangka aja, berharap dia rumahnya Snden :D Tapi mereka lalu berhenti di sana. Mereka bukan mengikutiku, tapi mereka mau takziah. Aneh, ya. I can easily have a crush on someone i just met a minute ago. LoL.




Tapi, girls. Aku mau fokus kuliah aja. Biar bisa banggain orang tua. Yah, kebahagiaan mereka itu segalanya buatku. SE GA LA NYA ! 

Wassalamualaikum. :))








Mengulik Liquified Petroleum Gasses (LPG)

Disclaimer:      Jadi ini tulisan aku buat udah lama banget pas aku dapet tugas Sejarah darEh, terni Pak Suratmaningrum kelas XI lalu. Tapi sayang, padahal aku udah excited banget ngerjainnya, serius bener. Eh, ternyata di kelas cuma aku yang ngerjain. Sedihnya, sampai sekarang tugas itu sama-sekali nggak dibahas sama beliau, sampai gue lulus. Anyway, aku sukaaaa banget sama pelajarannya beliau. :)) Check it out!!!



Liquified Petroleum Gasses (LPG)

(Pict source: http://safeshippingbc.ca)



*      Mengenal LPG :
§  LPG adalah bahan bakar berupa gas yang dicairkan.
§  Merupakan produk minyak bumi yang diperoleh dari distilasi bertekanan tinggi.
§  Merupakan bahan bakar rumah tangga dan industry.
§  Komponen utama : hidrokarbon ringan propana dan butana serta sejumlah kecil etana dan butana.
§  LPG yang digunakan sebagai aktivitas rumah tangga merupakan LPG jenis campuran (mixed LPG).
§  Bahan campuran berupa  gas alam (natural gas) dan fraksi minyak bumi.
*   Kelebihan LPG :
§  Efisien, murah, hemat, bersih, dan aman.
§  Efisien : penggunaan LPG lebih efisien karena lebih cepat matang dan tidak perlu selalu ditunggui seperti halnya minyak tanah.
§  Murah dan hemat : harga LPG lebih murah dari minyak tanah. Saat ini minyak tanah tidak lagi bersubsidi. Karena biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk menyubsidi minyak tanah/kerosin lebih mahal dari pada LPG. Dengan pengalihan subsidi kerosin ke LPG maka pemerintah menghemat 37 triliun. Bagi masyarakat, penggunaan LPG lebih hemat karena justru lebih lama habisnya. Pada penggunaan normal harian bisa mencapai 7 hari untuk 1 tabung.
§  Bersih : penggunaan LPG tidak merusak atau mengotori peralatan.
§  Aman : pada penggunaan yang benar dan baik, LPG lebih aman karena tidak mudah tumpah (dilindungi tabung yang kuat), adanya bahan odor yang membuat bau pada LPG membuat kebocoran dapat dideteksi, ada alat pengontrol isi gas.
§  Mudah digunakan.
§  Tidak perlu repot, tinggal “click”.
§  Ramah lingkungan.
§  LPG lebih ramah lingkungan karena pembakaran yang lebih sempurna sehingga tidak menimbulkan asap yang mengakibatkan emisi.

*      Kelemahan LPG :
§ Merupakan bahan yang mudah terbakar.
§  Bila terjadi kebocoran, mudah terbakar.
§ Memerlukan kewaspadaan, kesigapan, dan  keahlian lebih dalam pemakaiannya.
§  Bila tidak waspada dan sigap, bahaya jika terjadi kebocoran.
§ Tabungnya berat.
§ Saat ini LPG cukup sulit dijumpai (mulai langka).

*      Kelangkaan LPG :
§ Kondisi di mana LPG sulit diperoleh masyarakat. Kondisi sebenarnya yang terjadi bukanlah kelangkaan karena jumlahnya yang mulai terbatas, tapi distribusinya yang tidak berjalan baik.

*      Faktor Kelangkaan LPG :
§ Dalam satu tahun, yang paling sering terjadi kelangkaan adalah bulan Februari. Pada setiap bulan Februari,  jumlah hari kerja bulan Februari lebih sedikit yaitu 24. Sehingga pasokan LPG berkurang dari Pertamina sekitar 200.000 tabung.
§ Penataan alokasi LPG yang kurang baik.
§ Tingkat konsumsi LPG meningkat.
§ Indonesia tidak banyak menghasilkan propana sebagai bahan utama LPG. Melainkan metana yang merupakan bahan utama LNG. Oleh karena itu sebaiknya Indonesia beralih ke LNG.
§ Sistem ekonomi neoliberal yang diberlakukan di Indonesia  sebagai dampak adanya globalisasi ekonomi (free trade).  Pemerintah banyak mengekspor LPG ke luar negeri.
§ Adanya permainan jail mulai dari distributor sampai ke agen-agen pengecer kecil.Adanya mafia LPG (oknum Pertamina, BPH Migas,distributor, agen).
Yang paling sering langka adalah gas 3kg. LPG 3kg merupakan subsidi pemerintah. Adanya subsidi pada LPG 3kg mengakibatkan adanya disparsitas atau perbedaan  harga LPG 3 kg dengan 12 kg yang mencolok. Sesuai hukum ekonomi: dimana ada disparsitas harga yang besar terhadap suatu komoditi kebutuhan pokok maka akan  terjadi penyimpangan. Begitu pula dengan gas LPG ini. Ada banyak penyimpangan yang terjadi dalam pendistribusian LPG 3 kg dan 12 kg yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab yang disebut mafia LPG. Penyimpangan yang paling sering terjadi di antaranya :
1.    Penimbunan LPG 3kg. Akibatnya pada kondisi kelangkaan LPG, mereka dapat menjual LPG sesuai kehendak hati mereka yang tentunya dengan harga berkali-kali lipat.
2.    Pengalihan isi. Dilakukan dengan mengoplos atau memasukkan isi dari gas LPG 3 kg ke dalam gas LPG 12 kg. Sehingga diperoleh gas LPG 12 kg dengan harga yang lebih murah. Akibatnya terjadi kelangkaan LPG 3kg.
3.    Penyuntikan atau pengurangan isi. Dilakukan dengan menyuntik atau mengurangi isi tabung LPG 3kg.
Akibat dari penyimpangan-penyimpangan di atas adalah terjadinya distorsi ekonomi dan pasar. Distorsi merupakan keadaan di mana kebijakan ekonomi dan pasar tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kemudian dari adanya distorsi pasar oleh adanya penyimpangan tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1.                   Kelangkaan LPG.
2.                   Kenaikan harga LPG.
3.                   Kericuhan dan keresahan di antara masyarakat.
Perlu diketahui bahwa kenaikan harga BBM tidak secara drastic dan langsung  mempengaruhi kelangkaan LPG. Hal ini dikarenakan LPG bukanlah produk yang dihasilkan dari destilasi bensin maupun solar.
*      Cara menangani kelangkaan LPG:
  • Pengawasan pada pendistribusian LPG.
  • Pengawasan, penyelidikan, dan penyidakan terhadap mafia LPG.
  • Pemberian hukuman yang tegas kepada mafia LPG.
  • Pembenahan pola alokasi LPG. Sehingga tepat sasaran.
  • Beralih ke LNG (Liquified Natural Gasses).
*      Nilai yang dapat dipetik :
  • Sebagai WN yang baik, sepatutnya mematuhi peraturan pemerintah dan tidak melakukan tindakan yang menguntungkan diri sendiri dan merugikan banyak orang.
  • Jangan mudah menyalahkan pemerintah atas kelangkaan LPG, karena bukan sepenuhnya salah pemerintah.
  • Jangan suka mengambil atau menzolimi hak orang lain khususnya orang kurang mampu.
  • Memaksimalkan SDA dengan optimal.
  • Sebagai pemerintah harus bijaksana menghadapi globalisasi ekonomi.
*        Daftar Pustaka :
§  Diolah dari berbagai sumber.