Kamis, 25 Agustus 2016

Rangkaian Acara Menuju OSPEK FIP UNY 2016 #2

Technical Meeting Ospek FIP UNY 2016


Pada sesi satu, kami dibagi dalam beberapa gugus fakultas. Kebetulan aku masuk ke Gugus Kritis. Di Gugus Kritis, kami didampingi oleh 4 pemandu. Tapi saat hari Kepemanduan Pertama Cuma tiga orang yang datang. Keempat pemandu itu adalah Kak Dzaki , Kak Boy, Kak Niga, dan Kak Siti (yang absen). Jumlah keseluruhan anggota Gugus Kritis aku kurang tahu, tapi ada 96an lebih.
Di Gugus Kritis, kami ditempa menjadi sebuah tim yang kompak dengan didampingi para pemandu yang sangat setia. Keempat pemandu itu datang dari tiga divisi kepemanduan: Pemandu Kreasi (Kak Siti dan Kak Niga), Pemandu Materi (Kak Boy), dan Pemandu Kedisiplinan (Kak Dzaki). Mereka adalah orang-orang hebat yang sangat menginspirasi saya. Jadi, mereka memandu dan melatihkan berbagai macam yel-yel Fakultas Ilmu Pendidikan untuk diperadukan pada dua hari pertama  Ospek UNY 2016 di GOR UNY dengan fakultas-fakultas lain di UNY (FMIPA, FT, FE, FIK, FBS, FIS). Mereka sabaaar, banget. Terutama Kak Niga yang berkali-kali sampai dibully sama Kak Boy dan Kak Dzaki. Selain dilatih yel-yel FIP, kami diminta membuat yel-yel gugus juga, setelah menentukan Daffi sebagai ketua tentunya. Sebelum semuanya, kami dikasih info seputar tugas-tugas, sih. Banyak. Tapi individu semua.
Dilanjut sesi kedua, yaitu TM Jurusan. Kami (PGSD) dibagi dalam beberapa gugus lagi. Lagi-lagi secara kebetulan aku masuk Gugus Komunikatif. Pemandu kami Kak Upik, Kak Aim, sama Kak Risa. Tapi mereka semua absen di hari pertama TM kali ini dan digantikan kakak-kakak yang lain. Di Gugus ini kami sepakat memilih Alim sebagai ketua. Kami diberikan info-info terkait tugas-tugas yang harus dikerjakan dan dikumpulkan saat ospek jurusan nanti. Lumayan banyak. Al hasil, kami langsung sering ada pertemuan gugus gitu buat bahas dan ngerjain tugas gugusnya. Aku jadi sadar kalau cara ini sangat efektif untuk membuat kami akrab satu sama lain, pelan-pelan.
****

Pada tanggal …. 18 Agustus 2016 kami lanjut ke sesi Kepemanduan I. Kepemanduan kali ini khusus untuk faultas. Kami kumpul satu gugus, lalu dibawa ke rektorat. Di sana kami kembali belajar yel-yel, dipandu membuat formasi FEO, melakukan ice breaking yang dipimpin Kak Dzaki, dan banyak hal seru lainnya.
Yang paling kuinget di Kepemanduan Fakultas kali ini, aku jadi akrab sama Ayu (PGPAUD). Aku juga jadi sadar kalau … keren banget. Hahhaa. Apaan, yak?! Enggak-enggak, ding. *paan sih*
Lalu di hari Kepemanduan II keesokan harinya adalah khusus untuk jurusan (PGSD). Hari itu tepatnya hari Jumat. Jamnya cukup siang, yakni jam 9 pagi. Tapi aku malah telat L Akhirnya aku dihukum mengumpulkan buku cerita pas OSPEK Jurusan nanti. Aku nggak sendirian, sih. Sama Ifah juga :D
Saat itu kami Cuma sebentar. Cuma sampai sebelum Jum’atan. Kita agendanya bahas pensi. Urusan yang belum clear sampai mala mini (besok pagi udah OSPEK). Hari itu, aku lihat dia lagi. Lebih dingin, ya? Aku suka yang nggak dingin. (Ini ngomongi Beng-beng, ya). Oh, hal paling berharga yang kudapat adalah kenal dan akrab sama Rega dan Dian J)



POKOKNYA. SERANGKAIAN KEGIATAN OSPEK FIP UNY SEMUA BERKESAN. SEMUANYA MEMBUATKU JATUH CINTA PADA UNY. PADA FIP. PADA… (udahlah. Matiin aja. Sia-sia juga. :3).


Kamarku, 24 Agustus 2016

Pukul 11.00 pm

Selasa, 02 Agustus 2016

Rangkaian Acara Menuju Ospek FIP UNY 2016 #1

Halo. Assalamualaikum. Rasanya lama banget, ya, aku engga ngepost pengalamanku sebagai mahasiswa baru *diiih* :D

Ada banyak bangeeet agenda yang harus kulalui sebagai maba FIP UNY 2016 sebelum Ospek tanggal 22 Agustus nanti. Tapi tidak terasa, nganggurnya aku sejak pengumuman SNM sampai hari ini udah berapa lama, tuh? Ada rasa sesal saat ini, kenapa aku tidak menghasilkan apapun selama masa pengangguran ini? Tapi ya, sudahlah. Nikmati saja apa yang masih ada.

Jadi setelah cek kesehatan dan blablabla waktu itu, aku mulai ada banyak acara di UNY. Akibatnya aku nekat bolak-balik ke sana, padahal aku kan belum punya SIM. Doaku, semoga Allah meridhoi yang kulakukan ini. Aamiin. 

Aku lupa, sih kronologis tanggal-tanggalnya. Tapi aku masih inget urutannya. Aku lupa soalnya tanggalnya itu berubah-ubah sampai beberapa kali. Jadi agenda selanjutnya yang pertama adalah BPIM (Biro Pelayanan Informasi Mahasiswa) yang diadakan di lapangan hijau, kantin, dan garasi Ormawa FIP. Dalam kegiatan ini, Maba dikumpulkan, disuruh antri buat registrasi, lalu disuruh mulai petualangan di BPIM sepuluh-sepuluh. Jadi nunggunya ya, lumayan. Untungnya, sih, aku sama Jujuk berangkatnya cukup nelat *jangan ditiru* jadi kita nggak lama-lama amat. Setelah registrasi dan mendapat sebuah angket penilaian serta semacam lmbar untuk nyatet info-info, rombongan di tahan dulu buat foto bareng. Ini, deh tak kasih pap-nya :v


Lalu kami di bawa ke stand-stand prodi-prodi sama UKM-UKM yang ada di FIP. Capek, panas, haus, laper, campur jadi satu sama seneng, ngantuk, tegang, geli, dan semua rasa yang udah nano-nano banget. Nggak ada hal yang sangat berkesan, sih, selain aku mulai sejak itu, jadi akrab sam Nashia :)) (Itu yang sing.le)...


Lalu agenda selanjutnya adalah Tes Baca Al-Quran  (Tes BAQ) sama wawancara yang diadakan di Masjid Al Mujahidin. Aku, Jujuk, Michele, Septi, sama Sinta sepakat berangkat jam 5 pagi biar bisa pulang cepet. Tapi ya emang dasar jam karet, kita jadinya berangkat jam tengah nam. Hahahaha.

Sampai sana, ternyata sudah ada banyaaak banget Maba. Iya, memang agenda kali ini digabung antara FIP dan FMIPA. Jadi ya, ada ribuan orang gitulah. Kami aja sampai sana tinggal kebagian duduk di emperan. 

Ini, nih susunan acara BAQ nya:
(Pict source: http://tutorialpaiuny.com)

Sekalian fotonya MASMUJA, ya:
(Pict source: http://masjidmujahidinuny.com)



Momen yang paling aku inget saat BAQ adalah momen antri buat giliran baca Quran. Antrinya itu lumayan bangt bikin lumanyun. Soalnya mulai jam 7.30 sampai 10.30 :)) Aku udah worry banget,  kan... kenapa barisanku lama banget antrinya? Sedangkan Michel dll udah pada selesai. Al hasil Michel dan Sinta nungguin aku. Baik, ya :))

Terus kita ambil antrian buat wawancara di Islamic Student Center di belakang Masmuja. Aku dapet antri 265. Tapi anehnya, manggilnya itu nggak urut dari 1-2-3-...265... tapi entah gimana aku juga nggak mudeng. Pokoknya nomorku itu setara sama antrian nomor 400 kalo diitung normal. Kayanya.
Aku dll pun memutuskan buat makan dulu di Kantin Ungu FBS. Laper kali tadi belum sempet sarapan. Eh, iya, kita udah ketemu sama Tyas.

Pas makan, aku pesen jus mangga sama nasi soto. Niatnya biar kenyangnya tahan lama. Tapi saat udah dicicipi, kok rasanya kaya mie instan kuah soto pake nasi, ya? Kecewa hehe. Dan subhanallah-nya, jus manggaku kemasukan lalat gedhe sampai separuh tenggelem. Padahal jusnya baru kuminum 1/5 nya. Sayangkaaaan...

Terus kita balik lagi ke antrian, Loh, udah kelewat ternyata. Emang kita tadi makan lama banget, ya? Terpaksa nunggu lagi sampai habis Dzuhur. Aku Michel, Sinta sholat di Masmuja. Tyas jagain tas karena lagi nggak sholat. Terus Jujuk sama Ika ke FIP buat KRS. Eh, iya. Rencananya kita mau KRS habis BAQ. Tapi sampe jam 1 belum selesai. Terus kita habis sholat nunggu lagi kan di ISC. sampai akhirnya kita dibolehin masuk. Girls, ternyata wawancaranya tuh nggak seberapa. Apalagi pewawancara aku yang miriiip banget sifatnya sama Mbak Almas. Jadi kangen Mbak Almas... JADI, belum 15 menit kita udah chao dari sana. 

Sebenernya tadi kita udah dapat kabar kalau belum bisa KRS hari itu soalnya Pak Fathurahman, dosen PA aku, Michele, dan Ika sedang tugas di Bogor. Padahal tanggal 10 kemarin udah batal juga KRS karena yang PGSD ternyata belum bisa. Padahal udah sampai UNY lho tanggal 10 aku. Capek, kan?

Eh, btw, pas KRS batal tanggal 10 kemarin, itu...aku agak seneng, sih. Karena aku jadi kenal sama .... (masih rahasia, ya). Dia bukan orang yang good looking barang kali buat orang lain, tapi dia punya senyuman yang maniiis banget menurutku. Dan dia sangat baik, Dan anehnya, pas pulang, kita barengan pas mau nyebrang di depan Indomaret Point. Kikuk rasanya. Udah gitu kita ketemu lagi Gose. Dia nggak sendiri. Sama dua temannya. Yang satu dia boncengin. 

Aku pikir mungkin rumahnya di Sumuran, tapi dia juga ikut nungguin lampu merah di Palbapang. Bahkan terus jalan di belakang motorku. Hahahaha... Aku udah ge er aja, eh, bukan ge er. Tapi salah sangka aja, berharap dia rumahnya Snden :D Tapi mereka lalu berhenti di sana. Mereka bukan mengikutiku, tapi mereka mau takziah. Aneh, ya. I can easily have a crush on someone i just met a minute ago. LoL.




Tapi, girls. Aku mau fokus kuliah aja. Biar bisa banggain orang tua. Yah, kebahagiaan mereka itu segalanya buatku. SE GA LA NYA ! 

Wassalamualaikum. :))








Mengulik Liquified Petroleum Gasses (LPG)

Disclaimer:      Jadi ini tulisan aku buat udah lama banget pas aku dapet tugas Sejarah darEh, terni Pak Suratmaningrum kelas XI lalu. Tapi sayang, padahal aku udah excited banget ngerjainnya, serius bener. Eh, ternyata di kelas cuma aku yang ngerjain. Sedihnya, sampai sekarang tugas itu sama-sekali nggak dibahas sama beliau, sampai gue lulus. Anyway, aku sukaaaa banget sama pelajarannya beliau. :)) Check it out!!!



Liquified Petroleum Gasses (LPG)

(Pict source: http://safeshippingbc.ca)



*      Mengenal LPG :
§  LPG adalah bahan bakar berupa gas yang dicairkan.
§  Merupakan produk minyak bumi yang diperoleh dari distilasi bertekanan tinggi.
§  Merupakan bahan bakar rumah tangga dan industry.
§  Komponen utama : hidrokarbon ringan propana dan butana serta sejumlah kecil etana dan butana.
§  LPG yang digunakan sebagai aktivitas rumah tangga merupakan LPG jenis campuran (mixed LPG).
§  Bahan campuran berupa  gas alam (natural gas) dan fraksi minyak bumi.
*   Kelebihan LPG :
§  Efisien, murah, hemat, bersih, dan aman.
§  Efisien : penggunaan LPG lebih efisien karena lebih cepat matang dan tidak perlu selalu ditunggui seperti halnya minyak tanah.
§  Murah dan hemat : harga LPG lebih murah dari minyak tanah. Saat ini minyak tanah tidak lagi bersubsidi. Karena biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk menyubsidi minyak tanah/kerosin lebih mahal dari pada LPG. Dengan pengalihan subsidi kerosin ke LPG maka pemerintah menghemat 37 triliun. Bagi masyarakat, penggunaan LPG lebih hemat karena justru lebih lama habisnya. Pada penggunaan normal harian bisa mencapai 7 hari untuk 1 tabung.
§  Bersih : penggunaan LPG tidak merusak atau mengotori peralatan.
§  Aman : pada penggunaan yang benar dan baik, LPG lebih aman karena tidak mudah tumpah (dilindungi tabung yang kuat), adanya bahan odor yang membuat bau pada LPG membuat kebocoran dapat dideteksi, ada alat pengontrol isi gas.
§  Mudah digunakan.
§  Tidak perlu repot, tinggal “click”.
§  Ramah lingkungan.
§  LPG lebih ramah lingkungan karena pembakaran yang lebih sempurna sehingga tidak menimbulkan asap yang mengakibatkan emisi.

*      Kelemahan LPG :
§ Merupakan bahan yang mudah terbakar.
§  Bila terjadi kebocoran, mudah terbakar.
§ Memerlukan kewaspadaan, kesigapan, dan  keahlian lebih dalam pemakaiannya.
§  Bila tidak waspada dan sigap, bahaya jika terjadi kebocoran.
§ Tabungnya berat.
§ Saat ini LPG cukup sulit dijumpai (mulai langka).

*      Kelangkaan LPG :
§ Kondisi di mana LPG sulit diperoleh masyarakat. Kondisi sebenarnya yang terjadi bukanlah kelangkaan karena jumlahnya yang mulai terbatas, tapi distribusinya yang tidak berjalan baik.

*      Faktor Kelangkaan LPG :
§ Dalam satu tahun, yang paling sering terjadi kelangkaan adalah bulan Februari. Pada setiap bulan Februari,  jumlah hari kerja bulan Februari lebih sedikit yaitu 24. Sehingga pasokan LPG berkurang dari Pertamina sekitar 200.000 tabung.
§ Penataan alokasi LPG yang kurang baik.
§ Tingkat konsumsi LPG meningkat.
§ Indonesia tidak banyak menghasilkan propana sebagai bahan utama LPG. Melainkan metana yang merupakan bahan utama LNG. Oleh karena itu sebaiknya Indonesia beralih ke LNG.
§ Sistem ekonomi neoliberal yang diberlakukan di Indonesia  sebagai dampak adanya globalisasi ekonomi (free trade).  Pemerintah banyak mengekspor LPG ke luar negeri.
§ Adanya permainan jail mulai dari distributor sampai ke agen-agen pengecer kecil.Adanya mafia LPG (oknum Pertamina, BPH Migas,distributor, agen).
Yang paling sering langka adalah gas 3kg. LPG 3kg merupakan subsidi pemerintah. Adanya subsidi pada LPG 3kg mengakibatkan adanya disparsitas atau perbedaan  harga LPG 3 kg dengan 12 kg yang mencolok. Sesuai hukum ekonomi: dimana ada disparsitas harga yang besar terhadap suatu komoditi kebutuhan pokok maka akan  terjadi penyimpangan. Begitu pula dengan gas LPG ini. Ada banyak penyimpangan yang terjadi dalam pendistribusian LPG 3 kg dan 12 kg yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab yang disebut mafia LPG. Penyimpangan yang paling sering terjadi di antaranya :
1.    Penimbunan LPG 3kg. Akibatnya pada kondisi kelangkaan LPG, mereka dapat menjual LPG sesuai kehendak hati mereka yang tentunya dengan harga berkali-kali lipat.
2.    Pengalihan isi. Dilakukan dengan mengoplos atau memasukkan isi dari gas LPG 3 kg ke dalam gas LPG 12 kg. Sehingga diperoleh gas LPG 12 kg dengan harga yang lebih murah. Akibatnya terjadi kelangkaan LPG 3kg.
3.    Penyuntikan atau pengurangan isi. Dilakukan dengan menyuntik atau mengurangi isi tabung LPG 3kg.
Akibat dari penyimpangan-penyimpangan di atas adalah terjadinya distorsi ekonomi dan pasar. Distorsi merupakan keadaan di mana kebijakan ekonomi dan pasar tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kemudian dari adanya distorsi pasar oleh adanya penyimpangan tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1.                   Kelangkaan LPG.
2.                   Kenaikan harga LPG.
3.                   Kericuhan dan keresahan di antara masyarakat.
Perlu diketahui bahwa kenaikan harga BBM tidak secara drastic dan langsung  mempengaruhi kelangkaan LPG. Hal ini dikarenakan LPG bukanlah produk yang dihasilkan dari destilasi bensin maupun solar.
*      Cara menangani kelangkaan LPG:
  • Pengawasan pada pendistribusian LPG.
  • Pengawasan, penyelidikan, dan penyidakan terhadap mafia LPG.
  • Pemberian hukuman yang tegas kepada mafia LPG.
  • Pembenahan pola alokasi LPG. Sehingga tepat sasaran.
  • Beralih ke LNG (Liquified Natural Gasses).
*      Nilai yang dapat dipetik :
  • Sebagai WN yang baik, sepatutnya mematuhi peraturan pemerintah dan tidak melakukan tindakan yang menguntungkan diri sendiri dan merugikan banyak orang.
  • Jangan mudah menyalahkan pemerintah atas kelangkaan LPG, karena bukan sepenuhnya salah pemerintah.
  • Jangan suka mengambil atau menzolimi hak orang lain khususnya orang kurang mampu.
  • Memaksimalkan SDA dengan optimal.
  • Sebagai pemerintah harus bijaksana menghadapi globalisasi ekonomi.
*        Daftar Pustaka :
§  Diolah dari berbagai sumber.





Selasa, 21 Juni 2016

Setelah Diterima SNMPTN UNY (Hi, Gue Udah Jadi Maba si UNYu, Lho!)

Setelah melalui serangkaian tahap seleksi SNMPTN, pada tanggal 9 Mei 2016 akhirnya Allah memberiku hadiah luar biasa, aku diterima di pilihan pertama dan satu-satunya. PGSD UNY!

Jujur aku seneng, tapi juga susah. Aku lolos tapi sahabat sekaligus teman seperjuanganku, Pipit, nggak lolos. Padahal udah bener-bener banyak hal yang aku rencanain untuk kehidupan kampusku nanti, dan selalu ada Pipit dalam angan itu. Tapi angan tinggallah angan-angan. Tidak perlu disesali, karena syukurlah Pipit sudah diterima di tempat di mana dia seharusnya barangkali. Vokasi UGM prodi Kesehatan Hewan. Kesedihan lainnya adalah sahabat terbaikku Mauli yang juga belum beruntung. Tapi lagi-lagi aku bersyukur karena untunglah Mauli diterima di Vokasi UGM prodi Penginderaan Jauh. Kereeeen...

Jadi dari kelasku yang lolos ada empat, aku (PGSD), Nurul aka Nunung (Matematika), Vinasti aka Jipang (Pend. Biologi), dan Ridho (Geografi Lingkungan / GeLi UGM). Yang diterima di UNY ada beberapa, yaitu: Danis (Pend. Kimia), Yordan dan Siwi (Pend. Bahasa Inggris), Nadia (Pend. Matematika), Ika C dan Ayu aka Jujuk (PGSD), Tifa (Pend. Geografi), Fatikha (Manajemen), dan temen-temen yang lain yang aku lupa dijurusan mananya.

Setelah lolos, tanggal 31 Mei aku, Nunung, dan semua Camaba verifikasi SNMPTN, kalau UNY tempatnya di GOR UNY. Aku berangkat ke sana bonceng Nunung, bareng Jujuk sama Jipang. Eh, iya, aku sempet saltum gegara pake seragam hehehe. Gak papa sih, cuma jadi ngerasa beda aja gityuu.

Alhamdulillaah. Meski sempat banyak ngeluh karena harus antri dari jam 7 sampai jam 17 (nah kan 0 jam :"( huee ...), aku dkk tetap bersyukur karena setidaknya kami tidak perlu lagi mikir berat ngerjain soal SBM seperti teman-teman yang para Pejuang SBM! Pulangnya, kami berempat makan di Waroeng Steak dekat GOR dan asyiknya, ditraktir Jipang!!!!!

Belum lega sebenernya, masih dag-dig-dug. Masih harus nunggu tanggal 6, pengumuman UKT dan penentuan kami lolos babak selanjutnya enggak.

Hari yang ditunggu tibaaaa...

Alhamdulillah, kami semua lolos. Meski beberapa teman endapat UKT tinggi, aku dan Nunung sangat bersyukur karena kami juga lolos sebagai Maba jalur bidik misi. Alhamdulillaah...

Selepas euforia itu, kami harus meluncur segera ke tahap selanjutnya registrasi. Aku dan Jujuk (FIP) mendapat jadwal lebih awal, yakni tanggal 14 Juni 2016, tempatnya di Hall Tenis UNY. Hari itu juga tes kesehatan. Sebenernya prosesnya nggak lama, jauh lebih cepet dari verifikasi malah. Tapi syarat-syarat yang harus dibawa nggak kalah ribet, yaitu: Keterangan Bebas Narkoba, Bukti Pembayaran UKT/Kartu Peserta Bidik Misi asli dan fotokopi, Kartu Peserta SNMPTN asli dan fotokopi, SKHUN asli dan legalisir, SKL asli dan legalisir, dan pas foto 3 x 4 dan 4 x 6. Yang paling sulit didapat adalah SKBN karena harus tes di Puskesmas/RS dan antrinya tahu sendirilah, apalagi pas lagi musim banyak anak sekolah yang juga mau tes buat daftar SMP/SMA/PT. Kebetulan aku di Puskesmas Bambang. Biarpun antrian mengular, tapi harganya cukup paling miring (Rp44.700,00).

Di sana, kami tiba jam 7an. Langsung tes kesehatan meliputi tinggi badan, berat badan, buta warna, paru-paru dan pernapasan (tiup tisu), dan tekanan darah. Setelah semuanya beres, lanjut ke registrasi online. Kebetulan yang kurang menyenangkannya adalah regis online baru dibuka pada hari itu juga, jadi yaa gitu, kita regis di sana. Gantian laptop, bingung ngisi formnya, dan banyak lagi hehe.

Setelah regis online, form yang tadi diisi didownload lalu diprint dan ditempel meterai 6000. Payahnya kami harus rela antri ngeprin di lapak print murah meriah (2000/anak...bukan lembar) yang disediakan dan dijalankan kakak-kakak mahasiswa. Antriannya cukup panjang dan panas karena cuma lesehan di bawah pohon. Setelah ngeprint, kami (aku, Jujuk, Ika C) ambil nomor antrian buat regis manual alias offline. Kami dapat nomor ... halah lupa. Banyak pokoknya.

Ketika nomor kami dipanggil, kami langsung masuk ke ruangan administrasinya. Di sana semua berkas kami dicek (termasuk yang barusan diprint) lalu berkas yang diminta dikumpulkan (tanpa stop map). Kemudian kami bersiap antri jas almamater untuk sesi pemotretan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa). Tidak lama, setelah kurang dari setengah jam KTM sudah jadi.

Langkah selanjutnya adalah registrasi OSPEK online dan offline. TKP nya di Gedung FIP. Tapi kami mlipir sholat Dzuhur dulu, minta sama Allah diberi kemudahan dan kelancaran. Selepas sholat kami berkunjung ke pusat registrasinya. Registrasi online dilakukan dengan komputer dan wifi yang sudah disediakan panitia. Enaknya nggak perlu repot nyalain laptop dan ngonekkin ke internet, susahnya kami lagi-lagi harus antri karena laptopnya lagi-lagi terbatas hehe.

Setelah regis online, yaitu regis manual. Ngisi formulir yang sama persis dengan yang online. Pakai bolpoin lalu diprin lalu digandakan. Dua lembar dikumpul di panitia OSPEK, selembar di Univ. Lagi-lagi-lagi-lagi kami harus jalan ke sana ke mari buat nyari lapak fotokopian. Pas udah nyampe di lesehannya kakak-kakaknya tadi, ehhhh hujaann dereeees..... Mereka kukut kawan!!!!!!

Jadilah kami nungguin hujan reda, tapi kayaknya mereka nggak akan buka lagi deh. Udah basah kuyup, dan kasihan pasti kakak-kakkanya kedinginan. Kami setelah berkeliling bingung sejenak, memutuskan untuk ngopi di luar. Aku sama Jujuk jalan pakai mantrol Ika sementara Ika nungguin tasku yang isinya laptop di tenda. Ketemu deh sama tempat fotokopi yang SUPER COZY banget, namanya Klik!

Setelah itu, kami melaksanakan pengumpulan-pengumpulan yang ditugaskan tadi. Astagaaaa.... Alhamdulillah CLEAR!!! Tinggal pulang deeeh...

Eits, belum selesai. Masih jauh!!! Besok tanggal 8 Agustus kami masih harus ikut Registrasi Tutorial PAI yang meliputi  TBA (Tes Baca Al-Quran) dan wawancara di Masjid Mujahidin Lt. 1. Semogaa...semua tetap berjalan lancar.

Terima kasih ya, Allah. Kau beri aku keberuntungan semewah ini. Alhamdulillahirabilalamin...


Tidak bosan aku berdoa dan berharap, semoga aku dan semua teman dan sahabatku tanpa terkecuali, mendapatkan universitas maupun ikatan dinas yang paling tepat dan terbaik buat aku dan mereka menurut Allah SWT. Aamiin...
***Ini kukasih PAP nya :p 

{Jujuk, aku, Nunung, Siwi, Danis, Yordan (Kacamata)}



Minggu, 15 Mei 2016

Kenapa?

"Kenapa. Sebuah kata tanya dengan makna seluas langit yang membentang. Tidak ada yang tahu persis jawaban yang paling benar untuk setiap 'kenapa'. Mungkin benar, tidak semua 'kenapa' memiliki jawaban bersamanya. "
(pict source:http://2.bp.blogspot.com)




Heeeeeeeeeehmm....

Kuhembuskan napas amat dalam. 
Membiarkan semua yang memenuhi dada ini hingga sesak pergi, walau sesaat. Tapi tak apa. 

Barangkali takdir kebetulan itu memang ada. Ya. Atau tidak? 
Entahlah tapi aku bertemu lagi dengannya setelah belasan hari lamanya. 

Kenapa dari sekian banyak tempat dia malah di sini? Kenapa juga aku di sini? Mungkin dia memiliki alasan yang sama denganku. 

"Ngapa e?" dia menyapa dengan canggung.
"Eh, maca-maca..." jawabku canggung dan ragu. 

Dia menyapaku? Oh, bahkan juga tersenyum. Benarkah? Ya, benar. 
Lalu kenapa?
Lalu kenapa?
Kenapa?

Bahkan tadi aku juga melihat Ocha yang kemudian langsung pergi. Karena aku di sini maka dia pergi, katanya. Tidak tahu apa dia serius atau bercanda. Tapi kurasa dia serius, meski dia menyampaikannya dengan bercanda. Tapi dia bersungguh-sungguh mengatakannya. Sepertinya memang bukan karena dia sudah sejak lama di sini, berjam-jam lalu. Tapi karena memang ada aku di sini. 
Tapi kenapa?
Tapi kenapa?
Kenapa?

Kenapa ada banyak 'kenapa' hari ini. 
Tadi aku juga pergi ke tempat les untuk bertemu Mas Hamim.
Sayang saat bertemu kami bahkan tidak saling menegur. 
Beliau sedang memikirkan yang lain. 
Padahal ada hal yang sangat ingin kutanyakan, tentang pengalihan hakku untuk mendapatkan les di sana. 
Sayangnya aku lupa.
Kenapa bisa?
Kenapa bisa lupa?
Kenapa?

Entah harus ada berapa banyak 'kenapa' hari ini. Ada berapa banyak 'kenapa' yang harus kudapati hari ini. 
Kenapa aku ingin tahu?
Kenapa aku mau tahu?
Kenapa?

Haaah... 
Sudahlah. 
Barangkali hidup ini memang tentang 'kenapa' ? 
Ya, kenapa kita hidup?
Kenapa aku di sini?
Kenapa namaku ini, bukan itu saja atau malah yang lain?
Kenapa?

Yang paling menyebalkan adalah... 
Kenapa aku sering memiliki perasaan ini?
Kenapa aku mudah memilikinnya?
Kenapa aku harus?
Kenapa harus aku?


Sebenarmya, kenapa dengan hidup ini????

KENAPA????

Artikel Tradisi Wiwitan

Prakata: Jadi artikel ini dibuat pas aku kelas 11, untuk tugas Bahasa Jawa Bu Iswati hehehe. Pasti banyak salah dan kurang dalam materi maupun bahasa. Mohon maaf tapi semoga manfaat. Cukup read, like, lalu komentar dan jangan lupa mengamini doa semoga Allah mengabulkan doa-doa saya (Nanda Enun) hehehehe...



TRADHISI WIWITAN

"Mencintai budaya bangsa adalah wujud nyata manifestasi rasa cinta tanah air Indonesia."
(pict source: killdblog.files.wordpress.com)



A.   Pambuka
Tanah Jawi dados pulau ingkang paling madhet pendudukipun lantaran tanahipun kang subur, kondhang dados salah satunggaling sentra produksi pantun utawi uwos. Wonten ing tengah masyarakat Jawi, pantun menika dipundadosaken dhaharan pokok utawi utami lan simbol ingkang nglambangaken kamakmuran.  Rikala semanten, dhaharan pokok kadosta jagung, tela, ubi lan sapiturutipun inggih menika namung kagem rakyat alit. Dene sekul menika kalebet hidangan ingkang  “istimewa”.
Kagem masyarakat Jawi kados daerah istimewa Yogyakarta, pantun menika tanaman ingkang dados panguripan utami para petani. Petani Jawi khususipun ingkang nanem pantun sami andadosaken taneman pantun sumbering rejeki.
Kagem mujudaken raos syukur dhumateng Alloh Gusti ingkang Maha Mirah, sakderengipun panen pantun lan panyuwun supados panen punika sageta kasil, wonten satunggaling tradisi kang dipunsebat tradisi  Wiwit utawi Wiwitan.
B.   Tegesipun Wiwit
Wiwit yaiku tradisi para leluhur keluarga petani, ingkang dipunlaksanakaken sakderengipun panen utawi wonten ing awal musim panen pantun. Menawi dipuntingali saking etimologisipun, wiwit menika tegesipun nglekasi, yaiku nglekasi panen. Dipunsebat ‘wiwitan’ amergi tegesipun ‘wiwit’ yaiku ‘lekas.’
Sejatinipun wiwit nggadahi teges pandonga lan raos syukur dhumateng limpahan panen ingkang sampun dipunanugerahaken Gusti Allah Sang Rabbi Illahi (SRI). Saking sosiologisipun, prosesi wiwit punika ugi wonten interaksi sosialipun. Wiwit inggih menika simbol utawi pralambang kagem hubungan kang harmonis utawi tentrem antawisipun para petani. Dewi Sri (Sinansari) iku piyambak yaiku tokoh wonten ing agami arupi taneman pantun/ uwos, lajeng dipunkenal kaliyan Dewi Padi. Mila mboten gumun yen wonten satunggaling varietas pantun, kanthi merk, label usaha penggilingan pantun sarta  toko Sembako “ SRI” utawi “Dewi Sri”. SRI piyambak punika ugi saged dipunarani kaliyan “Sang Rabbi Illahi”, saengga niat  badhe mujudaken syukur punika sageta lempeng, namung kagem Tuhan Ingkang Maha Kuwaos. Ingkang dipunsebat bumi yaiku sedherek sikep kagem para tiyang  Jawi, amargi bumi sampun dipunanggep sedherekipun tiyang (manungsa) ingkang kedah  dipunhormati lan dipunjagi kalestarianipun.
C.   Ubarampe Wonten ing Wiwitan
Wiwit inggih tradisi petani ingkang dipunlaksananaken sakderengipun panen, yaiku nalika ulir pantun menika sampun mekatak. Wonten ing tradisi wiwit wonten ubarampe ( perlengkapan ) ingkang kedah dipunsiapaken (ugi dipunsebat sajen). Sajen yaiku sarana ingkang dipunginakaken kagem wujud panyuwunan dhumateng Ingkang Maha Mirah lan Welas Asih Gusti Ingkang Maha Kuwaos. Miturut  R.Suwardanijaya (2009), kagem kita para makhluk ingkang  iman dhumateng Allah, sejatinipun wonten  timbal balik antawisipun Kula  (Aku, manungsa), Alam Donya, lan Allah. Lajeng dipunwujudaken kaliyan masyarakat Jawi ngagem sarana sajen kasebut. Saengga, tiyang-tiyang sami ngathahi anggenipun sesaji. Sesaji ugi nggadahi teges panyuwunan supados menapa ingkang sampun dipungadhang sageta kasil lancer tebeh saking rubeda menapa kemawon. 
Dene sajen menika ubarampenipun antawisipun :
1.   Sekul Gudhangan Bumbu Megono 
Sekul dipuncampur gudhangan bumbu megono (campuran sayur- sayuran rebus). Sayur- sayuranipun menika  kacang panjang, wortel, kubis, bayem, kangkung lan tauge. Dene bumbu megono menika saking parutan klapa muda, cabe, brambit, bawang, sarem, terese (petai lan rese), lan sekedhik gendhis, sarta gereh/teri. Bumbu – bumbu kasebat dipunkalisaken, lajeng dipunwungkus ngagem ujungan pisang lan  dipunkukus. Saksampunipun dipunkukus, lajeng diparingi sayur-sayuran kewau. Gudhang inggih menika papan kagem nyimpen maneka warni barang, saengga amergi kathah  sayur lan bumbu ingkang dipuncampur, lajeng dipunsebat gudhangan.  Anggenipun damel gudhangan menika wonten sekul ingkang dipuncetak dados tumpeng / gunungan. Tumpeng nggadahi teges tumekaning penggayuh, yaiku gegayuhan ingkang badhe dipungayuh. Tumpeng wujudipun kerucut / piramida, kaliyan puncak/pucuk kadosta gunung. Ingkang neges gegayuhan ingkang inggil.
2.   Laukipun, yaiku tigan rebus lan gereh utawi teri. 
Sekul gudhangan lan lauk dipunparingaken wonten ing besi/bejana. Lajeng dipuntutupi ujungan pisang.   
3.   Sambel Gepeng 
Yaiku campuran kacang tholo (kacang taneman lembayung) ingkang dipungoreng, lajeng dipunkalisaken bebarengan kaliyan kencur lan gendhis Jawi sekedhik. Sambel Gepeng dipunparingaken wonten ing suru ingkang dipundamel saking ujungan pisang.  
4.   Ubarampe sanesipun 
Yaiku dedak utawi katul, cabe, brambit, dan bawang, sarta arto receh ingkang dipunparingaken wonten ing bathok ( tempurung klapa).   
5.   Keris ingkang kadamel saking  cabe abrit ageng, bawang, tigan rebus.
Bahan – bahan kasebat dipuntusuk ngginakaken lidi/biting lan dipunsusun saengga  wujudipun kadosta keris. 
6.   Ujungan 
Yaiku ujungan pulutan, ujungan turi, janur kuning ( daun klapa), ujungan salak, lan ujungan dadap srep ingkang dipundadosaken setunggal. 
7.   Jadah jenang ( jajanan saking ketan).  
8.   Sekar setaman ( mawar abrit, mawar pethak, kenanga, mlathi, lan kanthil)  
9.   Kemenyan, cempol, lan korek api.  
10.       Toya dadap srep ingkang dipunparingaken kendhi.  
Kagem saben plungguh (Kas Desa/Kelurahan) dipun tambahi kaliyan tukon peken yaiku buah- buahan kadostal pisang, jambu, salak utawi sanesipun lan jajanan sanes-sanes. Sekul ugi dipuntambah sekul gurih lan ingkung. Wonten ing sekar setaman dipuntambah injet. Wiwit dipunselenggaraken ndungkap panen wonten ing sonten dinten. 
D.   Urutanipun Upacara Wiwitan 
 Ubarampe ingkang sampun dipunsiapaken dibeta dhateng  saben. Rombongan keluarga petani lan para lare alit sami ndherek. Papanipun inggih punika wonten ing galengan. Wonten taneman pantun ingkang dipunbikak kagem maringaken ubarampenipun lan wonten ingkang dipundadosaken setunggal. Wonten mriki wonten tradisi kenduri nanging naming alit mawon. Kenduri dipunartosaken “kekendelan ingkang dipunudhari”. Ingkang kagungan saben lenggah kanthi sila utawi lenggah kenduri sinambi ndedonga. Lajeng dipunpanjataken donga utawi mantra. Ingkang dipuniringi kemenyan ing dipuncaosaken wonten ing nginggil sabut klapa.    
Dene mantranipun : 
“Amit pasang paliman tabik, Ilo-ilo dino linepatno saking siku Gusti kang hakaryo bhawono Danyang Sri Semara Bumi kang mbaureksi sabin … ( saben utawi desa) Mbok Dewi Sri pepitu, Kang lumpuh gendongen, kang wuto tuntunen, kulo aturi nglempak saklebeting sabin, ingak sampun kulo ancer-anceri sak pucuking blarak. Sak sampunipun nglempak, kulo caosi daharan ngabekti; sekul petak gandha arum, gereh pethek sambel gepeng, untub-untub lan sak panunggalanipun. Gandeng anggen kulo titip wiji gugut sewu, wonten ing tegal kabenteran sampun wancinipun sepuh, badhe kulo boyong wonten soko domas bale kencono. Kaki markukuhan, Nyai markukuhan, kukuhana kang dadi rejekiku. Nyai pakeh lan kaki Pakeh, akehono kang dadi rejekiku, yen ana kekurangane, tukuo neng pasar dieng, lan seksenono ing dino … (dinten) punika.” 
Kemenyan temtukemawon dipunarani urutaning prosesi wonten ing wiwit punika. Anggenipun nglaksanaken “ritual” iku kedah saged nglempengaken niat menawi kemenyan mboten dipunkarepaken dhateng arwah/ danyang ingkang mbaurekso saben kasebat ( atau Dewi Sri). ananging wujud wewangian kagem nambah nilai kasakralan wonten tradisi wiwit lan satunggaling barang kang wangi temtukemawon resep raosipun. Dene wonten ing  mantra kasebut dipunsebataken tembung “danyang” ananging mboten neges ingkang kasunyatanipun. Wonten ing pitutur agami, temtukemawon kita mboten dipunangsalaken nyenyuwun dhateng sanesipun kajaba Tuhan Ingkang Maha Esa. 
Lajeng taneman pantun disiram kaliyan toya kendhi ingkang dipuncampur ujungan dadap srep kagem simbol  katentreman saksampunipun wekdal ingkang dangu anggenipun nanem pantun. Rep kedhep dadap sirep. Ugi nyebaraken hidangan wonten saben (sekedhik mawon). Lan sanesipun dipunpincuk ngagem daun pisang kathahipun sekawan. Wungkusan ingkang cacahipun sekawan iku nggadahi simbol kiblat sekawan setunggal pancer; kakang kawah, adi ari-ari, rah, lan puser, kang nyawiji dados setunggal. Saksampunipun iku, pantun dipunpotong ngagem ani-ani  (mboten sedaya) lan dipunbeta kondur. Sekul gudhangan lan sanenesipun dipundhahar kaliyan sedanten rombongan. 
E.    Panutup 
Budi pakerti ing wonten ing tradisi wiwit.  Budi pakerti ingkang saged dipuntuladhani yaiku wujud kakeluargan, gotong royong, lan eling dhumateng Allah ingkang sampun paring maneka kanikmatan. Wujud sedekah, dene temtukemawon sedekah kanthi wiwit menika satunggaling amalan sinambi nglestantunaken kabudayan Jawi.

RCL YUKKKK!!! :) 

Jumat, 13 Mei 2016

A LETTER TO REMEMBER

"The language of friendship is not words but meanings."- Henry David Thoreau
(Pict source: http://findmotivationtoday.com)


Jadi, ini ditulis buat partisipasi Sabamagz edisi terakhir aku di SMA hehe... Terinspirasi dari persahabatanku dan Mauli (Manda).

A LETTER TO REMEMBER
By: Enun Kharisma (XII MIPA 3)

Dear.
How do you do? GREAT, isn’t it?

Dear, when this feeling started to show, suddenly you’re in everything I do.
Sometimes I wonder what I mean to you, when you mean so much to me. Am I a blessing or a lesson? I know, I do know, some people can just never understand how much they really mean to us. But I hope, you do.

I remember your eyes were so bright when I first met you, so love that day.  And once you came to my life, you showed me what happiness is. You taught me about everything I did not know before. You said, “Don’t wait around for other people to be happy for you. Any happiness you get you’ve got make yourself.”

You’re my lovely friend, best of the best I’ve ever had. But can you tell me, are we made to be forever? When we know that everything in life is temporary?

This are my unspeakable feelings. Started from the day you said you’ll go somewhere far away soon, I lost of my mind. “Can I live without you? Can I see a day there’s no you in?” those are repeated all the day long, everyday, even now on.

But I know I have to understand, we’ve chose our own life to be. You want to be a doctor while I want to be a teacher. And all we have to do is praying, those all may come true.

My dearest, when tomorrow comes, maybe there will be the moment you feel like giving up. If that happens, I hope you’ll always remember all the reasons you held on for so long. Dear, Allah will never leave you, and so will I.

Pleased to love you.
Your true friend.


PS: “Never say goodbye, because saying goodbye means going away and going away means forgetting.” – Peter Pan.


(pict source: http://www.allianceabroad.com)

(pict source: http://i.huffpost.com)