Selasa, 02 Agustus 2016

Mengulik Liquified Petroleum Gasses (LPG)

Disclaimer:      Jadi ini tulisan aku buat udah lama banget pas aku dapet tugas Sejarah darEh, terni Pak Suratmaningrum kelas XI lalu. Tapi sayang, padahal aku udah excited banget ngerjainnya, serius bener. Eh, ternyata di kelas cuma aku yang ngerjain. Sedihnya, sampai sekarang tugas itu sama-sekali nggak dibahas sama beliau, sampai gue lulus. Anyway, aku sukaaaa banget sama pelajarannya beliau. :)) Check it out!!!



Liquified Petroleum Gasses (LPG)

(Pict source: http://safeshippingbc.ca)



*      Mengenal LPG :
§  LPG adalah bahan bakar berupa gas yang dicairkan.
§  Merupakan produk minyak bumi yang diperoleh dari distilasi bertekanan tinggi.
§  Merupakan bahan bakar rumah tangga dan industry.
§  Komponen utama : hidrokarbon ringan propana dan butana serta sejumlah kecil etana dan butana.
§  LPG yang digunakan sebagai aktivitas rumah tangga merupakan LPG jenis campuran (mixed LPG).
§  Bahan campuran berupa  gas alam (natural gas) dan fraksi minyak bumi.
*   Kelebihan LPG :
§  Efisien, murah, hemat, bersih, dan aman.
§  Efisien : penggunaan LPG lebih efisien karena lebih cepat matang dan tidak perlu selalu ditunggui seperti halnya minyak tanah.
§  Murah dan hemat : harga LPG lebih murah dari minyak tanah. Saat ini minyak tanah tidak lagi bersubsidi. Karena biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk menyubsidi minyak tanah/kerosin lebih mahal dari pada LPG. Dengan pengalihan subsidi kerosin ke LPG maka pemerintah menghemat 37 triliun. Bagi masyarakat, penggunaan LPG lebih hemat karena justru lebih lama habisnya. Pada penggunaan normal harian bisa mencapai 7 hari untuk 1 tabung.
§  Bersih : penggunaan LPG tidak merusak atau mengotori peralatan.
§  Aman : pada penggunaan yang benar dan baik, LPG lebih aman karena tidak mudah tumpah (dilindungi tabung yang kuat), adanya bahan odor yang membuat bau pada LPG membuat kebocoran dapat dideteksi, ada alat pengontrol isi gas.
§  Mudah digunakan.
§  Tidak perlu repot, tinggal “click”.
§  Ramah lingkungan.
§  LPG lebih ramah lingkungan karena pembakaran yang lebih sempurna sehingga tidak menimbulkan asap yang mengakibatkan emisi.

*      Kelemahan LPG :
§ Merupakan bahan yang mudah terbakar.
§  Bila terjadi kebocoran, mudah terbakar.
§ Memerlukan kewaspadaan, kesigapan, dan  keahlian lebih dalam pemakaiannya.
§  Bila tidak waspada dan sigap, bahaya jika terjadi kebocoran.
§ Tabungnya berat.
§ Saat ini LPG cukup sulit dijumpai (mulai langka).

*      Kelangkaan LPG :
§ Kondisi di mana LPG sulit diperoleh masyarakat. Kondisi sebenarnya yang terjadi bukanlah kelangkaan karena jumlahnya yang mulai terbatas, tapi distribusinya yang tidak berjalan baik.

*      Faktor Kelangkaan LPG :
§ Dalam satu tahun, yang paling sering terjadi kelangkaan adalah bulan Februari. Pada setiap bulan Februari,  jumlah hari kerja bulan Februari lebih sedikit yaitu 24. Sehingga pasokan LPG berkurang dari Pertamina sekitar 200.000 tabung.
§ Penataan alokasi LPG yang kurang baik.
§ Tingkat konsumsi LPG meningkat.
§ Indonesia tidak banyak menghasilkan propana sebagai bahan utama LPG. Melainkan metana yang merupakan bahan utama LNG. Oleh karena itu sebaiknya Indonesia beralih ke LNG.
§ Sistem ekonomi neoliberal yang diberlakukan di Indonesia  sebagai dampak adanya globalisasi ekonomi (free trade).  Pemerintah banyak mengekspor LPG ke luar negeri.
§ Adanya permainan jail mulai dari distributor sampai ke agen-agen pengecer kecil.Adanya mafia LPG (oknum Pertamina, BPH Migas,distributor, agen).
Yang paling sering langka adalah gas 3kg. LPG 3kg merupakan subsidi pemerintah. Adanya subsidi pada LPG 3kg mengakibatkan adanya disparsitas atau perbedaan  harga LPG 3 kg dengan 12 kg yang mencolok. Sesuai hukum ekonomi: dimana ada disparsitas harga yang besar terhadap suatu komoditi kebutuhan pokok maka akan  terjadi penyimpangan. Begitu pula dengan gas LPG ini. Ada banyak penyimpangan yang terjadi dalam pendistribusian LPG 3 kg dan 12 kg yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab yang disebut mafia LPG. Penyimpangan yang paling sering terjadi di antaranya :
1.    Penimbunan LPG 3kg. Akibatnya pada kondisi kelangkaan LPG, mereka dapat menjual LPG sesuai kehendak hati mereka yang tentunya dengan harga berkali-kali lipat.
2.    Pengalihan isi. Dilakukan dengan mengoplos atau memasukkan isi dari gas LPG 3 kg ke dalam gas LPG 12 kg. Sehingga diperoleh gas LPG 12 kg dengan harga yang lebih murah. Akibatnya terjadi kelangkaan LPG 3kg.
3.    Penyuntikan atau pengurangan isi. Dilakukan dengan menyuntik atau mengurangi isi tabung LPG 3kg.
Akibat dari penyimpangan-penyimpangan di atas adalah terjadinya distorsi ekonomi dan pasar. Distorsi merupakan keadaan di mana kebijakan ekonomi dan pasar tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kemudian dari adanya distorsi pasar oleh adanya penyimpangan tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1.                   Kelangkaan LPG.
2.                   Kenaikan harga LPG.
3.                   Kericuhan dan keresahan di antara masyarakat.
Perlu diketahui bahwa kenaikan harga BBM tidak secara drastic dan langsung  mempengaruhi kelangkaan LPG. Hal ini dikarenakan LPG bukanlah produk yang dihasilkan dari destilasi bensin maupun solar.
*      Cara menangani kelangkaan LPG:
  • Pengawasan pada pendistribusian LPG.
  • Pengawasan, penyelidikan, dan penyidakan terhadap mafia LPG.
  • Pemberian hukuman yang tegas kepada mafia LPG.
  • Pembenahan pola alokasi LPG. Sehingga tepat sasaran.
  • Beralih ke LNG (Liquified Natural Gasses).
*      Nilai yang dapat dipetik :
  • Sebagai WN yang baik, sepatutnya mematuhi peraturan pemerintah dan tidak melakukan tindakan yang menguntungkan diri sendiri dan merugikan banyak orang.
  • Jangan mudah menyalahkan pemerintah atas kelangkaan LPG, karena bukan sepenuhnya salah pemerintah.
  • Jangan suka mengambil atau menzolimi hak orang lain khususnya orang kurang mampu.
  • Memaksimalkan SDA dengan optimal.
  • Sebagai pemerintah harus bijaksana menghadapi globalisasi ekonomi.
*        Daftar Pustaka :
§  Diolah dari berbagai sumber.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar